Ilustrasi Seleksi CPNS
JAKARTA
- Sehubungan dengan berita yang beredar berkaitan dengan terbitnya
Keputusan Presiden No. 17 Tahun 2019, khususnya yang berkaitan dengan
persyaratan minimal pendidikan bagi pelamar CPNS pada 6 jabatan (dokter,
dokter gigi, dokter pendidik klinis, dosen, peneliti, perekayasa),
perlu diberikan tambahan penjelasan sebagai berikut:
1. Untuk
mendaftar pada jabatan dokter, dokter gigi, dokter pendidik klinis,
dosen, peneliti dan perekayasa tidak harus berpendidikan dokter/dokter
spesialis atau doktor (S3), bila usia pelamar maksimal 35 tahun pada
saat mendaftar. Khusus untuk dosen, sesuai UU tentang Guru dan Dosen,
pendidikan minimal adalah S2 atau yang setara.
2.
Persyaratan harus berpendidikan minimal dokter/dokter gigi spesialis
atau doktor (S3) diberlakukan hanya bagi pelamar pada jabatan dokter,
dokter gigi, dokter pendidik klinis, dosen, peneliti dan perekayasa yang
usianya lebih dari 35 tahun dan maksimal 40 tahun saat melamar.
Kebijakan ini diambil pemerintah untuk memenuhi kebutuhan tenaga pada 6
jabatan tersebut dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarat,
serta meningkatkan kualitas pendidikan tinggi, hasil penelitian dan
perekayasaan teknologi.
3. Hingga
saat ini Kementerian PANRB sedang melakukan finalisasi penetapan
formasi untuk pengadaan CPNS 2019 pada instansi baik pusat maupun
daerah. Setelah penetapan formasi, setiap instansi yang mendapatkan
formasi akan mengumumkan pengadaan CPNS di instansi masing-masing, yang
antara lain akan berisi: jabatan yang lowong dan akan diisi, jumlah
formasi untuk setiap jabatan, persyaratan untuk setiap jabatan (termasuk
syarat pendidikan minimal), serta tata cara dan waktu pendaftaran.
4. Pengumuman pengadaan CPNS 2019 akan diumumkan sekitar akhir September/awal Oktober 2019, melalui website Kementerian PANRB dan website instansi masing-masing.
5. Selain
hal diatas, diingatkan kepada masyarakat agar waspada terhadap
kemungkinan terjadinya penipuan yang berhubungan dengan pengadaan CPNS.
Dalam sistem seleksi yang diberlakukan selama ini, tidak ada seorang pun
yang dapat membantu agar seseorang dapat diterima menjadi CPNS.
"Meskipun
telah diingatkan tentang hal ini berkali-kali, masih saja terdapat
anggota masyarakat yang tertipu. Hal ini jangan sampai terjadi lagi,"
ujar Sekretaris Kementerian PANRB Dwi Wahyu Atmaji mengakhiri
penjelasannya. (HUMAS MENPANRB)
Tidak ada komentar:
Write komentar